Hukum Buah Pala
Oleh: Ustadz Abdul Qodir Abu Fa'izah, Lc. Hafizhahullah.
Bismillah... Dalam beberapa kesempatan, sebagian kawan-kawan bertanya tentang hukum mengonsumsi buah pala, memperdagangkannya, dan mempromosikannya.
Bismillah... Dalam beberapa kesempatan, sebagian kawan-kawan bertanya tentang hukum mengonsumsi buah pala, memperdagangkannya, dan mempromosikannya.
Hal ini membuat kami terdorong untuk mencari jawab bagi
perkara ini dari para ulama kita.
Alhamdulillah,
jawaban itu selanjutnya kami dapatkan dari seorang ulama, murid Syaikh Muqbil
bin Hadi Al-Wadi’iy –rahimahullah-. Beliau bernama Syaikh Abdul Aziz bin
Yahya Al-Buro’iy –hafizhahullah-.
Karena pentingnya pengetahuan tentang hukum BUAH PALA dan
jawaban dalam hal itu, maka berikut kami nukilkan tanya-jawab dengan beliau,
sebagai berikut:
Seorang penanya berkata,
ما تقولون في الجوز الذي يدق ويوضع في الحلوى والشاي وقد
يضعه أناس في الأرز وغير ذلك من طرائق الاستخدام ؟
Apa yang anda katakan tentang biji (الجوز) yang biasa ditumbuk dan diletakkan di
dalam kue dan teh. Terkadang manusia meletakkannya (memasukkannya) pada nasi,
dan lainnya diantara cara-cara penggunaannya?
Syaikh Abdul Aziz bin Yahya Al-Buro’iy –hafizhahullah-
berkata saat menjawab pertanyaan ini,
الجواب
: اعلم أن الجوز يطلق على" النار جيل" وعلى" جوز الطيب"
أما النار جيل فهو حلال وحبه كبير فبعضه في حجم رأس الإنسان
الكبير وبعضه في حجم رأس الطفل،
وأما الجوز المسؤول عنه فهو كبعر الإبل وهو حرام لأنه من
المسكرات والقليل منه ينشط البدن والكثير منه يسكر،
والرسول صلى الله عليه وعلى آله وسلم يقول :" ما أسكر كثيره فقليله حرام " .
وأول من أفادنا بهذا الشيخ مقبل بن هادي
الوادعي رحمه الله ،
ولقد أكل من الجوز من نثق بدينه فحصل له ما يحصل لأهل السكر
من شدة الظمأ والضحك اللاإرادي وغير ذلك .
وقد ذكر ابن حجر الهيتمي جوز الطيب في كتابه الزواجر عن
اقتراف الكبائر في الكبيرة السبعين بعد المائة ونقل عن ابن دقيق العيد أنها مسكرة،
وذكر كلاما للعلماء كابن العماد والمتأخرين من الشافعية
والمالكية والحنابلة كابن تيمية،
وإنما لم يكن هناك كلام للمتقدين لأنها إنما عرفت في العصور
المتأخرة،
ومما قاله الهيتمي قوله : وممن نص على اسكارها أيضا العلماء
بالنبات من الأطباء وإليهم المرجع في ذلك .وقال أيضاً : وعجيب ممن خاطر باستعمال
الجوزة مع ما ذكرناه فيها من المفاسد والإثم لأغراضه الفاسدة .أهـ
ويقول أحمد قدامة في كتابه " قاموس الغذاء والتداوي
بالنبات " (ص
185 ) في أثناء كلامه على جوز الطيب : وهو يحوي مادة مخدرة سامة تسمى " ميريستين " .أهـ
وبناءاً على ما تقدم فلا يجوز استعمال كثير
الجوز ولا قليله ولا يجوز بيعه ولا شراؤه ولا حمله ولا التعاون فيه على أي حال
ونعامله كما نعامل بقية المسكرات والله أعلم
.
ومن أراد التوسع في ذلك فاليرجع إلى كتاب
الزواجر للحافظ الهيتمي رحمه الله
. كتبه \ عبد العزيز بن يحيى البرعي بتأريخ 14\ 1
\ 1424
Jawab :
“Ketahuilah bahwa biji digunakan (diungkapkan)
untuk KELAPA dan BUAH PALA.
Adapun kelapa, maka ia adalah halal. Bijinya
besar dan sebagiannya sebesar kepala manusia yang besar, serta sebagian lagi
ada yang sebesar kepala anak kecil.
Adapun buah pala yang ditanyakan tentangnya,
maka ia sebesar tahi unta. Buah pala adalah haram, karena ia memabukkan.
Sesuatu yang sedikit dari buah pala ini akan
menyemangatkan badan, dan yang banyak darinya adalah memabukkan.
Rasulullah –shollallohu alaihi wa sallam-
bersabda,
" ما أسكر كثيره فقليله
حرام " .[1]
“Sesuatu yang banyaknya memabukkan, maka yang
sedikitnya adalah haram.”
Orang yang pertama kali memberikan faedah
kepada kami tentang hal ini adalah Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi’iy –rahimahullah-.
Sungguh orang yang kami percayai agamanya
pernah memakan buah pala, lalu terjadilah pada dirinya sesuatu yang terjadi
pada orang mabuk berupa perasaan sangat haus, banyak tertawa tanpa ia sadari,
dan selain itu.
Sungguh Ibnu Hajar Al-Haitamiy telah
menyebutkan buah pala di dalam kitabnya Az-Zawajir ‘an Iqtirof Al-Kaba’ir, pada
dosa besar yang ke-170.
Ia menukil dari Ibnu Daqiq Al-‘Ied bahwa buah
pala adalah memabukkan, dan ia juga menyebutkan ucapan para ulama’, seperti :
Ibnul ‘Imad dan ulama belakangan dari kalangan para ulama Syafi’iyyah, Malikiyyah, dan
Hanabilah, semisal Ibnu Taimiyyah.
Di sana tidak ada kalam (komentar) dari para
ulama yang terdahulu. Karena, buah pala itu hanyalah dikenal pada masa-masa
belakangan ini.
Di antara perkara yang beliau katakan, ucapan
beliau,
وممن نص على اسكارها أيضا العلماء بالنبات من الأطباء
وإليهم المرجع في ذلك .
“Di antara ulama yang menetapkan buah pala itu
memabukkan adalah para ahli tumbuhan dari kalangan medis. Kepada merekalah
rujukan dalam perkara itu.”
Ia juga berkata,
وقال أيضاً : وعجيب ممن خاطر باستعمال الجوزة مع ما ذكرناه
فيها من المفاسد والإثم لأغراضه الفاسدة .أهـ
“Suatu perkara yang aneh dari orang berani
menggunakan buah pala, di samping sesuatu yang telah kami sebutkan padanya
berupa adanya kerusakan-kerusakan, dan dosa, demi tujuan-tujuan yang rusak.”
Ahmad
Qudamah berkata dalam kitabnya Qomus Al-Ghidza’ wa At-Tadawi bi An-Nabaat,
hlm. 185, berkata, saat berbicara tentang buah pala,
وهو يحوي مادة مخدرة سامة تسمى "
ميريستين
" .أهـ
“Dia (buah pala) mengandung zat yang membius
lagi beracun. Zat itu disebut “Myristin”.”
Berdasarkan
perkara yang telah berlalu, maka tidak boleh menggunakan buah pala, apakah
banyak, atau sedikit, serta tidak boleh menjualnya, membelinya, mengangkutnya,
dan tolong-menolong di dalmnya dalam kondisi apapun.
Kita memperlakukannya sebagaimana
memperlakukan bahan-bahan memabukkan lainnya. Wallahu A’lam.
Siapa saja yang ingin memperluas hal ini, silakan
merujuk kitab Az-Zawajir, karya Al-Hafizh Ibnu Hajar Al-Haitamiy –rahimahullah-.”
Jawaban ini ditulis oleh Abdul Aziz bin Yahya
Al-Buro’iy,
Leave a Comment