Kisah Penuntut Ilmu (1)
Bismillah ...
Berhubung guru kami al-Ustadz Abu Fatimah - Lutfhi Abbas hafidzahullah sedang belajar ke Yaman selama dua tahun di sana, maka kami akan memposting surat-surat beliau yang berkisah tentang keadaan dan pelajaran yang beliau dapatkan.
Semoga kisah-kisah yang beliau sampaikan memberi kita pelajaran dan nasehat untuk supaya bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam menuntut ilmu agama. Na'am insya Allah mulai kini kami akan menerbitkan surat-surat dari guru kami secara bersambung dan kajian-kajian beliau selama ini yang kami rekam dan bentuk audio (mp3) yang hanya didapat didownload di blog ini.
Jazakumullah khaira, inilah kisah pertama dari guru kami.....
Pesawat berangkat dari Jakarta
ke Son’a kira- kira jam 15 WIB, pesawat Yemenia Airlines. Cuaca pada saat itu
sangat buruk dan mendung yang tebal, sehingga perjalanan sebagian besarnya
dalam keadaan yang guncang seperti kapal laut dengan ombak yang besar atau bus
dengan jalan yang bergelombang. Kemudian pesawat transit di Dubai (Uni Emirat
Arab) sejam menurunkan sebagian penumpang yang sebagian besarnya adalah TKW.
Kemudian perjalanan dilanjutkan dengan pesawat yang sama ke Son'a dan tiba
dengan selamat di Bandara Son'a kira-kira jam 11 malam waktu Yaman.
Selama dua hari di Son'a
menyelesaikan beberapa persyaratan Iqomah (izin tinggal), setelah itu berangkat
ke Ma'bar yang berjarak kira-kira 1 jam atau lebih sedikit dari Son'a. Kemudian
menunggu selama dua hari di kamar tamu untuk menyelesaikan administrasi dan
mencari tempat yang sesuai untuk santri baru. Santri seluruhnya tinggal di
sakan (kamar) yang luasnya bervariasi. Santri Indonesia mendapatkan 5 kamar
yang masing-masing berisi kira-kira 11 sampai 15 orang. Adapun yang berkeluarga,
maka mereka menyewa rumah atau bagian dari suatu rumah yang berkamar dua atau
tiga. Jumlah santri Indonesia kira-kira 70 orang.
Pelajaran terbagi dua
pelajaran umum dan khusus. Pelajaran umum adalah pelajaran yang disampaikan
oleh Syaikh Al-Imam setiap ba'da Dzuhur: Tafsir as-Sa'dy, ba'da Ashar Shohih
Bukhari, dan ba'da Maghrib: Shohih Muslim. Seluruh santri harus ikut
pelajaran ini. Pertama kali Syaikh membuka pelajaran, setelah itu meminta
beberapa santri berdiri membacakan hadits yang yang telah beliau bacakan pada
pelajaran sebelumnya. Setelah itu bertanya tentang fawaid ( faidah-faidah) yang
telah beliau sebutkan pada pelajaran sebelumnya. Setelah itu beliau memulai
membaca buku pelajaran. Pada pelajaran Bukhari dan Muslim, beliau membacakan
sanad hadits lebih dahulu sambil bertanya tentang rowi- rowi yang disebutkan.
Biasanya santri anak-anak yang menjawab sambil mengangkat suara apabila beliau bertanya
tentang nama atau kunyah perowi. Dan bertanya kepada santri besar tentang
keadaan perowi Setelah itu membacakan isi hadits kemudian menjelaskan sambil
bertanya tentang hukum dan fawaid hadist.
Setelah itu memerintahkan para
santri mencatat beberapa fawaid yang ada dalam hadits. Terakhir membacakan hadits yang akan dibaca pada
pelajaran berikutnya. Kadang -kadang beliau menegur langsung kepada anak- anak
atau santri tidak beradab dalam majelis. Dan bertanya keadaan santri secara
umum dan santri yang tidak hadir pada pertemuan sebelumnya.
Adapun pelajaran khusus maka
ini juga wajib, hanya saja tidak ditentukan jenis dan jumlahnya min dua pelajaran.
Mereka dinasehatkan untuk memilih pelajaran sesuai kebutuhan dan kemampuan.
Karena setiap pelajaran khusus ada ujiannya, maka hasil dari ujian tersebut
diserahkan kepada Syaikh pada waktu pelajaran umum, kemudian beliau menyebutkan
yang mendapatkan nilai baik dan menghukum yang bernilai jelek dalam keadaan
mampu untuk belajar. Yang dapat nilai mumtaz dapat hadiah, yang jelek dihukum
dengan pukulan, karena Syaikh memiliki tongkat khusus untuk menghukum
orang-ornag malas tersebut. Ini disampaikan oleh sebagian santri Indonesia
karena selama empat hari saya belum pernah melihat hukuman bagi santri yang
benilai jelek tesebut. Tapi ini hanya berlaku bagi santri yang berasal dari
Yaman dan Somalia saja, tidak untuk santri ajam.
Cuaca untuk Yaman Utara
(Son'a, Ma'bar) sekarang ini sedang musim dingin, puncak dingin pada
pertengahan Januari, katanya bisa sampai 0 derajat atau kurang…….. (insya Allah bersambung)
pertengahan Januari, katanya bisa sampai 0 derajat atau kurang…….. (insya Allah bersambung)
Leave a Comment